Mengoptimalkan
Kompetensi Anggota sebagai Ciri Pemimpin Inspiratif
Pemimpin selalu identik
dengan kekuasaan. Konsep tersebut dapat dikatakan salah kaprah karena
sesungguhnya seorang pemimpin adalah mereka yang mempuyai jiwa kepemmpinan dan
mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan yang sama. Keberadaan
pemimpin dalam suatu tim menjadi suatu hal yang penting. Tanpa adanya pemimpin,
fragmen pergerakan tidak akan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Pemimpin
harus mampu memberikan inspirasi kepada anggota melalui tindakan-tindakan dan
kata-kata yang dapat dipercaya untuk mendukung keberhasilan visi. Tanda seorang
pemimpin sejati adalah memiliki kemampuan untuk mendorong komitmen dan
keterlibatan karyawan dimana hal itu merupakan pondasi dasar untuk keberhasilan
yang berkelanjutan. Seorang pemimpin tidak dapat bekerja sendirian. Dalam
menjalankan tugasnya, ia bagaikan kepala dalam suatu tubuh yang memberikan
instruksi kepada anggotanya tubuh yang lain. Bagaimana seseorang memimpin dalam
sebuah tim mempengaruhi kinerja seluruh anggota dan pencapaian tujuan yang akan
diraih oleh tim itu sendiri. Oleh karena itu seorang pemimpin dituntut untuk
selalu menjadi contoh bagi anggotanya. Dengan kata lain ia harus dapat menjadi
inspirasi yang memotivasi anggotanya untuk terus berkembang menjadi lebih baik.
Konsep pemimpin inspiratif datang dengan berbagai tipe dan ukuran. Kepemimpinan inspiratif bukan lagi ditunjukkan dengan sosok rapi berdasi yang memarahi karyawannya, namun lebih kepada pergerakan yang mampu memotivasi anggotanya dalam usaha untuk mencapai visi yang ada. Pada dasarnya, ciri seorang pemimpin inspirarif adalah dapat memunculkan dan mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki seluruh anggotanya. Setiap orang sesungguhnya memiliki bakat terpendam yang hanya muncul pada saat-saat tertentu. Untuk itu salah satu tugas seorang pemimpin inspiratif ialah mampu menggali bakat tersebut untuk kemudian dimanfaatkan dalam proses kerja tim. Kemampuan setiap anggota jika dapat dieksplor secara optimal dapat meningkatkan keefektifan dalam bekerja. Untuk menjadi sosok pemimpin inspiratif yang dapat mengoptimalkan kompetensi setiap anggotanya, diperlukan beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain seorang pemimpin harus mempunyai visi yang jelas, mampu mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari anggotanya, menjadi orang yang optimis, selalu mengapresiasi kinerja anggotanya, membangun komunikasi yang baik, serta memiliki passion yang kuat. Aspek-aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, dalam
membentuk kepemimpinan inspiratif perlu adanya visi yang jelas sebagai target
yang harus dicapai. Visi pada umumnya berisi arahan mengenai apa yang harus diperbuat
dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Dalam suatu kepemimpinan, visi
harus dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan tim. Visi yang jelas akan
menumbuhkan komitmen anggota tim terhadap tujuan awal dan mampu memupuk
semangat dalam bekerja. Pemimpin inspiratif akan berusaha untuk
mengartikulasikan visi dari timnya secara gamblang dan realistis seolah-olah
visi tersebut akan dicapai pada hari esok. Dengan begitu seluruh elemen tim
akan terus termotivasi untuk selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya dengan
mengerahkan seluruh kemampuan dalam dirinya untuk keberhasilan tim.
Kedua, seorang
pemimpin inspiratif harus mampu mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari
anggotanya. Untuk itu, membangun wibawa dan citra yang baik sangat diperlukan.
Dengan catatan bahwa hal tersebut harus dibentuk berdasarkan pengalaman dan
integritas, bukan merupakan sesuatu yang dibuat-buat. Seorang pemimpin harus
menunjukkan bahwa dirinya mampu membuat tim jauh lebih baik, yaitu dengan memprioritaskan
kesuksesan dalam visinya sehingga akan membuat anggota tim lebih termotivasi
untuk bekerja sama. Ketika anggota tim merasa bangga dengan kepemimpinan timnya,
maka mereka akan lebih berperan aktif untuk meningkatkan kinerja.
Ketiga,
menjadi pribadi yang optimis dan penuh dengan hal-hal positif. Kepemimpinan
merupakan proses memberikan pengaruh atau memberikan contoh dari pemimpin
kepada pengikutnya. Sehingga sikap yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin akan
memberikan dampak bagi anggotanya. Pemimpin harus menunjukan optimisme yang
tinggi dengan selalu memiliki pandangan yang positif dan sikap yang ceria
sebagai kunci kepemimpinan yang efektif. Optimisme mengacu pada kecenderungan
untuk melihat sisi positif dari berbagai hal dan mengharapkan realisasi dari
perencanaan akan berjalan dengan baik. Seorang pemimpin yang memiliki rasa
optimis mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya serta tidak
takut akan kegagalan. Ia akan memiliki kepercayaan pada anggota timnya untuk
melakukan pekerjaan atas dasar keyakinan bahwa mereka memiliki potensi yang
besar dan perlunya untuk dimanfaatkan secara maksimal dalam pencapaian tujuan kerja
tim.
Keempat, selalu mengapresiasi kinerja anggota. Satu hal kecil yang sering luput dari perhatian seorang pemimpin adalah pujian dan ucapan terima kasih atas kinerja anggotanya. Hal tersebut menjadi keharusan dalam keberjalanan proses kerja tim sebagai bentuk rasa saling menghargai. Manusia cenderung merasa lebih percaya diri ketika mendapatkan apresiasi dari karya yang telah mereka buat, kemudian menumbuhkan rasa untuk terus melakukan yang terbaik. Meskipun tugas yang dikerjakan oleh anggota tim merupakan tanggungjawab yang harus dikerjakan, namun seorang pemimpin perlu untuk mengucapkan terima kasih ketika mereka menyelesaikan tugasnya baik dengan hasil yang memuaskan ataupun tidak. Hal itu karena setiap pekerjaan yang ada dihasilkan dengan usaha, merupakan hasil pemikiran, dan setiap anggota meluangkan waktu serta tenaga dalam menyelesaikannya. Maka sudah seharusnya pemimpin sebagai pusat kontrol yang mengevaluasi hasil kerja anggota memberikan apresiasi mengenai hal tersebut.
Kelima, membangun
komunikasi yang baik. Pemimpin inspiratif tahu kapan harus mengambil waktu yang
tepat dan memastikan setiap komunikasi mampu dimengerti oleh semua anggota tim.
Hubungan antara seorang pemimpin dengan anggotanya bukanlah sekedar pemberi
instruksi dan pelaksana tugas saja, tetapi lebih dari itu. Seorang pemimpin
inspiratif akan merangkul anggotanya sebagai partner tim yang merupakan satu
kesatuan dalam mewujudkan keberhasilan, misalnya dengan melibatkan anggotanya
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Munculnya ide-ide segar dari
anggota dapat membantu seorang pemimpin dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada. Pendapat-pendapat dari anggota lain juga berguna untuk menjadi
pertimbangan dalam pemgambilan keputusan yang nantinya akan membawa dampak pada
tim itu sendiri. Hal ini tentu saja akan mendorong semua anggota untuk beropini
dan menyampaikan gagasan yang mungkin saja selama ini hanya tersimpan di
kepalanya. Terjalinnya komunikasi yang baik antara pemimpin dan anggotanya juga
akan menumbuhkan keakraban dan rasa kekeluargaan. Dengan ini keberjalanan tim
dalam bekerja akan terasa nyaman dan bebas dari rasa keterpaksaan.
Terakhir, seorang
pemimpin yang inspiratif harus memiliki passion yang kuat. Passion menciptakan
koneksi dari sesuatu yang belum ada menjadi ada, mengubah sesuatu yang lama
menjadi inovasi baru yang semakin berguna. Dalam hal kerja tim, passion meningkatkan
hasrat dalam setiap individu dan mendorong mereka untuk maju menuju visi dalam
suatu tim. Passion yang dimiliki seorang pemimpin akan meningkatkan semangat
dan motivasi semua anggotanya. Pemimpin yang dapat menginspirasi akan menjalin
kerja sama melalui sebuah identifikasi tujuan dan melakukan kolaborasi
pemikiran yang memiliki visi yang sama. Dalam merealisasikan suatu visi
dibutuhkan passion yang dapat meningkatkan produktivitas dan memastikan komitmen
karyawan terhadap gagasan yang ada. Seorang pemimpin harus dapat membuat
anggotanya “jatuh cinta” pada pekerjaannya sehingga dalam bekerja dapat
mengerahkan potensi yang maksimal karena sesuai dengan passion mereka. Pemimpin
dapat menginsprirasi anggotanya dengan mengekspresikan antusiasme yang tulus
dalam penyampaian langkah-langkah dan strategi yang akan dilakukan.
Pemimpin inspiratif tidak dibentuk secara instan, namun perlu adanya latihan dan pengalaman. Suatu tim akan berjalan efektif dalam melakukan pekerjaannya jika semua elemen anggotanya dapat bekerja sama dengan mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin dapat menginspirasi anggotanya melalui dirinya sendiri. Karena sejatinya suatu kepemimpinan adalah proses mempengaruhi antara pemimpin terhadap anggota di bawahnya. Sebagai pusat kontrol, seorang pemimpin dapat dikatakan inspiratif jika dapat memunculkan potensi-potensi yang dimiliki semua anggota tim dan memanfaatkannya secara maksimal untuk mencapai keberhasilan.
7 Comments
Kerennn 👍
ReplyDeletekeren bgtt
ReplyDeleteKeren banget ka, sangat bermanfaat infonyaa
ReplyDeleteHmmmm menarik
ReplyDeleteWoOw
ReplyDeleteManteppp
ReplyDeletewidiii mantep 👍🏻
ReplyDelete